Manfaat Apotek Hidup bagi Keluarga

Sebagai keluarga yang tinggal di pedesaan, bagi kami tumbuhan sejenis empon-empon seperti kunyit putih, kunyit kuning, jahe, lengkuas, temu lawak, temu giring, temu ireng dan sejenisnya bukanlah hal yang asing.Tanaman yang kebanyakan tumbuh liar di sekitar tanaman pagar itu sudah ada sejak jaman kakek nenek kami masih sugeng.

Ini bagi kami merupakan sebuah warisan yang tak ternilai harganya (priceless). Kini bagi kami tinggal pintar-pintar merawatnya. Pintar-pintas mengambil manfaat dari jenis-jenis tanaman yang kemudian kami kenal sebagai bagian dari apotek hidup ini.

Tanaman-temanan yang di desa kami juga disebut empon-empon tersebut kini keberadaannya kami rapikan. Yang dulunya seolah tanaman yang tumbuh liar di sekitar tanaman pagar, kini kami rawat dengan diatur jarak tanam/jarak tumbuhnya, dipupuk dengan pupuk-pupuk organik dan dijaga dari serangan hama dan gulma pengganggu tanaman lainnya.

Juga keragaman jenis tanaman obat di kebun kami kini kami tambah keragamannya. Misalnya bila dulu belum ada tanaman Yodium, kini kami mulai menanamnya.

Contoh Obat Tradisional Penurun Panas

Bagi orang jaman sekarang, paracetamol dikenal sebagai obat penurun panas yang paling praktis dan murah. Tetapi banyak orang percaya bahwa cara termudah belum tentu memberikan hasil jangka panjang terbaik.

Nah, salah satu yang dilakukan oleh keluarga kami adalah dengan membuat obat tradisional untuk menurunkan panas pada anak-anak.

Ambil satu ruas kunyit. Kemudian parut. Beri setengah gelas air panas. Dinginkan dan kemudian peras air agar mendapatkan air yang mengandung sari kunyit.

Pada air yang mengandung sari kunyit tadi tambahkan sedikit perasan jeruk nipis. Seperempat sampai setengah jeruk nipis yang diperas. Tambahkan satu sampai 2 sendok madu aseli.

Minumkan kepada anak. Dengan catatan setelah anak makan secukupnya.

Semoga resep sederhana membuat obat penurun panas tradisional dengan bahan-bahan tanaman obat ini bermanfaat.