Pages

Jumat, 10 Oktober 2008

Bukan Kakaknya?

Foto diatas adalah ciptaan Yang di Atas. Mulai dari tengah saya perkenalkan, itu adalah juntrung saya sendiri [sentimen dengan kanan dan kirinya karena merasa diri kalah ganteng, walaupun yang paling dan sering mbagusi] Usrok disebelah kanan saya adalah Caliber. Caliber adalah juga salah satu anak nongkrong di http://www.wonosari.com. Sementara yang songgo uwang disebelah kiri adalah ...

"Sigit, adik ku"

Persis seperti itu kemarin saya memperkenalkan adik saya dengan bocah bocah katrok yang menghuni gubug ceria http://www.wonosari.com Atau biar lebih mentereng kami kami dan mereka mereka menobatkan diri dengan gelar FKOG --Forum Komunikasi Online Gunungkidul. Sebutan yang sok gaul, karena apapun tetep saja wajah wajah katrok yang tetep kelihatan sawo matang --ngga terlalu matang seh-- tidak akan kelihatan lebih bersih dan terang. Mencoba Pond's Pemutih pun acap kali kami dan mereka mereka gunakan untuk menarsiskan diri.





Dengan tanpa sedikitpun berbasi basi, dengan tangan tangan yang bersambut hangat, senyum dan tawa mereka dengan gigi gigi yang tidak putih. We got stick in a momment. Karena memang situasinya sudah di desain demikian oleh mas Rahma, Blacky dan lain lain.

"Adik atau Kakak nya"


What, saya bilang. Gondes Gondes --Prex ndes nya tidak ada-- itu meledek ledek dengan nada ngece ngece. Siapa juga tau dengan tampang saya. Walaupun selisih usia sedasa warsa tetep saja tampang saya yang baby face (baca : kekanak kanakan) dan unyil membuat adik saya keliatan lebih elegan. Kalau kemaren saya tidak sempat berargumen biarlah di blogspot ini saya membela diri dengan alasan alasan yang saya cari cari.



Konon katanya, saya lahir di tengah susah air dan angin kering kencang kerontang musim kemarau. Tidak banyak nutrisi yang bisa diisap oleh simbok saya sehingga produksi susunya kurang mencukupi kebutuhan tumbuh dan gizi sang bayi (baca : jarwadi kecil). Apalagi untuk membeli makanan suplemen atau multi vitamin semacam cerebrovit, misalnya. Bisa bertahan hidup dan berumur panjang saja rasanya merupakan berkah Yang di Atas untuk saya, simbok, bapak, nenek, kakek syukuri. Jadi kalau teman teman susah memahami pola pikir saya yang sedidik dan kadang banget telmi. Termasuk ledekan dari teman teman akan postur dan wajah *ganteng saya baru saja adalah untuk menguji rasa syukur saya akan anugrah Allah Rabb Semesta Alam.

PS :

Tentang Mata Sipit Saya

Sekali lagi saya membela diri bahwa saya 120 % Jawa. Bapak Simbok adalah pasangan tetangga an, maksudnya dulunya peknggo. Mata sipit adalah bentuk adaptasi saya akan debu dan angin kering kerontang kemarau saat itu. yeah dads is my blinking eyes was the best possible adaptatiion

Woooookeeeeeee


Tidak ada komentar: