Pages

Selasa, 28 Agustus 2007

Arti Seorang Sahabat

Seorang Sahabat lebih baik dari seribu Teman, aku tidak tahu kutipan itu diambil darimana, yang jelas itu menurutku lebih bermakna. Teman teman yang bersama kita memang menunjukan seperti apa identitas kita, ada yang berpendapat bahwa keberadaan kita diukur dari seberapa banyak teman disekeliling atau paling tidak yang bersama kita.

Suatu kali saya pernah mendengar bahwa kecerdasan bukanlah kemampuan untuk membedakan kebaikan dan keburukan ---kalau tidak salah ini pendapat Umar bin Khatab-- melainkan membedakan yang lebih buruk dari dua atau beberapa keburukan.

Sama halnya dengan membedakan antara Teman dengan Musuh, membedakan Teman dengan Sahabat tidak semudah yang terbayangkan. Orang orang yang kita sayangi bisa tiba - tiba berubah menjadi orang yang memusuhi kita atau setidaknya menjadikan kepedulianya diluar sana dan bukan untuk kita. Ke Ikhlasan kita sering kali harus menyelesaikan 100 soal ujian dalam waktu singkat setelah apa yang kita berikan dan perjuangkan untuk seorang teman. Ketika "Teman" --/mereka-- ketahuan bermain dibelakang, dan tidak peduli dengan nilai nilai yang kita perjuangkan, atau menertawakan kita dibelakang, bisakah ditafsirkan sebagai naiknya batas nilai Lulus bagi ujian KESABARAN.

Aku pernah punya pengalaman menarik, .... Pernah ketika suatu saat aku sedang di puncak segalanya --walaupun kenyataanya aku lebih banyak dibawah, setidaknya aku pernah. Berdiri dipuncak memang memabukan, menatap jauh keatas menjadikanku tergantung tinggi di awang awang. Dipucuk euforia kekepuncakanku, aku merasa menikmati semuanya. Ucapan selamat, jabat tangan dan semuanya. Uhhhhh....

Satu hal yang saat itu hampir terlupakan, sebelum sesobek kertas mengakhiri sebuah jabat tangan. Entah tangan milik siapa?

"Mereka Teman atau Sahabat?"

Aku tidak pernah berpikir lebih jauh ke empat kata yang tertulis ( --ditulis) itu, sebelum akhirnya .... pengalaman mengajarkan artinya.

Ingatkah kita siapa saja yang dengan penuh kesetiaan berbagi dalam perjalanan kita mendaki, siapakah yang menarik tangan kita ketika tergelincir, siapakah yang mengatakan "Ayo Kamu Bisa" ketika tanjakan curam dan licin harus kamu lalui. Siapakah yang membagi tetes air terakhirnya ketika kamu dan dia mulai dehidrasi.


Apakah kamu bangga sesampai dipuncak orang orang mengulurkan tangan dan mempersembahkan sapu tangan untuk mengusap keringat yang mengucur di sepenjuru tubuhmu. Atau mereka yang berebut memberikan air mineral sebagai persembahan atas sesuatumu.

"Gimme your hand, You did it" kata serak tanpa ekspresi yang tidak terdengar dengan jelas oleh banyak orang.

"No ... no ... , We did it" aku menjawab sebisanya dari hati.

:::::: "Mereka Teman atau Sahabat?" ::::::::

Sahabat adalah dia yang dengan penuh kegigihan dan pengorbanan dan persembahan membagikan tetes terakhirnya ketika sama sama sedang mendaki dan sama sama tidak tahu apakah akan sampai ke puncak ...

Pemandangan dipuncak memang indah dan pendakian menuju puncak adalah lebih indah.

Arti Persahabatan dan Pendakian ....

Life is Like dads
(Seperti itulah Kehidupan)

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Cie, stampers sebelah neh, hi hi hi.
Bakat jadi model juga yah :))
surrprise aja lihat ada perubahan lagi di blog barumu ini.

So skalian aja nimbrung ngasih comment.Anyway mayan juga, berkreasilah lebih lagi!

Bravo....

Anonim mengatakan...

Ngomongin soal sahabat.. sahabat itu tidak hanya satu. Setiap proses kehidupan selalu ada sahabat baru yang menemani dlm musim yang berbeda. Orang tua... adalah sahabat terbaik 'N yang sampai saat ini masih setia menjaga 'N. Semoga juga.... kita bisa menjadi sahabat terbaik untuk diri kita dan jiwa kita.

Anonim mengatakan...

yea. good friends are very rare...

nice writing about friendship